FAJAR.CO.ID -- Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) melaporkan pada Jumat (26/7) bahwa lebih dari 560 pengungsi tewas di Jalur Gaza saat berlindung di tempat-tempat pengungsian milik PBB.
"Kantor pusat kami di Gaza hancur hingga tidak dapat dikenali. Lebih dari 560 pengungsi, termasuk banyak perempuan dan anak-anak, terbunuh saat berlindung di bawah bendera PBB,” kata Antonia Marie De Meo, wakil komisaris jenderal UNRWA, dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB.
Ia mengungkapkan bahwa banyak sekolah milik UNRWA telah dihancurkan dan tidak lagi dapat digunakan sebagai sekolah. Dalam dua pekan terakhir saja, delapan sekolah UNRWA yang menjadi tempat penampungan pengungsi telah diserang.
De Meo menyoroti bahwa perempuan, anak-anak, jurnalis, dan pekerja kemanusiaan terus membayar "harga yang sangat mahal". Ia juga menyatakan bahwa 199 staf UNRWA telah terbunuh, sebagian besar bersama keluarga mereka, seraya menegaskan bahwa "tidak ada tempat yang aman di Gaza."