PSMTI Dukung Program Ketahanan Pangan Prabowo-Gibran dengan Tingkatkan Kualitas SDM Pertanian

  • Bagikan
Ketua Umum PSMTI Pusat, Wilianto Tanta. (EDY ARSYAD/FNN)

Menurut Wilianto, isu ketahanan pangan sangat penting untuk diwujudkan demi Indonesia Emas 2045. Dengan ketahanan pangan yang kuat, generasi yang sehat dan kuat akan tercipta, sehingga target tersebut dapat tercapai.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tantangan yang dihadapi dalam ketahanan pangan. Luas panen padi pada 2023 mencapai 10,20 juta hektare, turun 255,79 ribu hektare atau 2,45 persen dibandingkan 2022. Produksi padi pada 2023 juga diperkirakan turun menjadi 53,63 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), turun 1,12 juta ton GKG atau 2,05 persen dibandingkan 2022. Di DKI Jakarta, luas panen turun dari 934 hektare pada 2020 menjadi 578 hektare pada 2021, dan produksi padi turun dari 4.658 ton menjadi 3.468 ton pada periode yang sama.

Berbagai faktor diperlukan untuk mendorong kebangkitan sektor pertanian, termasuk pengembangan varietas unggul yang tahan cuaca ekstrem, ketersediaan pupuk, serta peningkatan kegiatan penyuluhan untuk menghadapi penyakit dan hama tanaman.

PSMTI berupaya memberikan sumbang saran agar program ketahanan pangan dapat terwujud, salah satunya melalui penggunaan teknologi untuk meningkatkan produksi pertanian. (*)

  • Bagikan