“Tidak ada operasi militer. Ini adalah propaganda dari OPM. TNI dan Polri hadir untuk menjaga keamanan masyarakat dan mendukung percepatan pembangunan di Papua,” tegasnya.
Letjen Tampubolon juga menyoroti dampak trauma terhadap tenaga pendidik dan kesehatan di Distrik Alama. Menurutnya, kejadian tragis tersebut telah menyebabkan guru dan tenaga kesehatan meninggalkan Alama karena merasa terancam. “Guru dan tenaga kesehatan yang melaksanakan program nasional, seperti pendidikan dan kesehatan (stunting), merasa trauma dan terpaksa meninggalkan Alama,” pungkasnya. (*)