Menanggapi polemik ini, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai prinsip keagamaan individu, meskipun ada standar seragam yang diterapkan bagi Paskibraka. Ia mengingatkan bahwa keseragaman tidak boleh mengorbankan nilai-nilai keyakinan yang sudah dimiliki individu.
"Ini ke depan harus kita jaga bersama. Jangan sampai dengan alasan agar ada keseragaman, menabrak nilai-nilai kekukuhan yang sudah dimiliki individu," kata Menpora Dito.
Sebelumnya, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) juga memberikan klarifikasi terkait tuduhan bahwa mereka memaksa anggota Paskibraka putri untuk melepas jilbab saat bertugas. Kepala BPIP Yudian Wahyudi menegaskan bahwa tidak ada paksaan dalam hal ini, dan bahwa penggunaan atribut termasuk jilbab sepenuhnya merupakan kesukarelaan dari para peserta.
"BPIP menegaskan bahwa tidak melakukan pemaksaan lepas jilbab," ujar Yudian dalam keterangan di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Rabu (14/8/2024). Yudian menambahkan bahwa aturan ini hanya berlaku pada saat pengukuhan Paskibraka dan pengibaran bendera pada upacara kenegaraan saja.(*)