"Jadi, benar-benar ini menjadi momentum yang baik untuk memperkuat kembali rasa kebangsaan kita dan persatuan kita. Sulbar bagian integral dari NKRI, maka siapapun masyarakat dan penyelenggara negara di wilayah Sulbar wajib hukumnya untuk memperkuat persatuan masyarakat Sulbar dan memperkuat persatuan Indonesia. Kita mengecam dan pasti akan lawan semua, siapapun orang-orang yang memperkeruh dan membuat negara ini menjadi berantakan," tegas Bahtiar Baharuddin.
Ia berharap upacara bendera pada peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-79 di Sulawesi Barat dapat berjalan dengan khidmat dan sesuai harapan. Bahtiar menekankan bahwa keikutsertaan masyarakat dalam upacara ini sangat penting sebagai bentuk penghargaan kepada para pendiri bangsa.
"Upacara ini insya Allah mudah-mudahan berlangsung secara khidmat dan seluruh masyarakat Sulbar harus menjadi bagian penting dari upacara ini. Karena kita bisa hidup berkeluarga, bekerja, apapun itu karena ada negara yang kita diami. Andai tidak ada negara Indonesia, kita tidak akan mungkin bisa hidup, tumbuh, dan berkembang sampai hari ini. Maka, kita harus berterima kasih pada para pemimpin bangsa yang telah berjuang membentuk negara ini yang kita cintai," bebernya.
Saat mendengar permintaan dari anggota Paskibraka yang berharap mendapatkan hadiah jalan-jalan ke Bali setelah sukses melaksanakan tugas pengibaran bendera, Bahtiar Baharuddin menanggapi dengan memberi alternatif lain. Ia menyarankan agar mereka dibawa ke Ibu Kota Negara (IKN) yang baru, bukan ke Bali.
"Bukan hadiah ke Bali, harusnya ke IKN, harus direalisasikan. Ke IKN biar tahu ibu kota yang baru," tutur Bahtiar Baharuddin.
Jumlah Anggota Paskibraka Tingkat Provinsi Sulbar Berdasarkan Asal Kabupaten:
- Mamuju: 11 orang
- Majene: 8 orang
- Polewali Mandar (Polman): 18 orang
- Mamasa: 6 orang
- Pasangkayu: 13 orang
- Mamuju Tengah (Mateng): 7 orang. (*)