Indeks risiko bencana di Sulbar, yang masih sangat tinggi, menjadi alasan utama perlunya pembentukan TRC. Idris berharap tim ini dapat menjadi solusi efektif dalam penanganan bencana di Sulbar. "Semoga hadirnya TRC ini bisa betul-betul menjadi jawaban dalam penanganan bencana," ungkapnya.
Sulbar dikenal sebagai daerah yang rawan bencana, mulai dari banjir, longsor, hingga gempa bumi. Oleh karena itu, TRC diharapkan mampu berkolaborasi dalam melayani masyarakat yang terdampak bencana. "Kita tidak ingin kejadian sebelumnya, di mana ratusan jiwa meninggal akibat bencana gempa, terulang. Jadi, harus siap kelembagaannya dulu," tegas Idris.
Idris juga menekankan bahwa pembentukan TRC bukan hanya sekadar mengeluarkan Surat Keputusan (SK), melainkan juga memastikan bahwa tim ini dapat berjalan efektif. "Saat ini dibahas anggaran tahun 2025 dan ini akan kita anggarkan TRC. Semoga siapnya kelembagaan dan perencanaan matang bisa melayani masyarakat," tandasnya.
