"Kami belum mendengar tentang reshuffle kabinet. Bapak Presiden sudah sampaikan bahwa 'jika diperlukan'," ujar Yusuf dalam keterangan tertulis di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Rabu (14/8).
Yusuf menambahkan bahwa Presiden Joko Widodo memiliki hak prerogatif penuh mengenai keputusan perombakan kabinet ini. Presiden Jokowi sebelumnya juga menegaskan bahwa reshuffle kabinet hanya akan dilakukan jika memang diperlukan.
"Ya kalau diperlukan. Saya 'kan sudah ngomong dari dulu, kalau diperlukan. Saya masih punya hak prerogatif itu," jelas Jokowi di sela kegiatan kerja di IKN.
Ketika ditanya lebih lanjut mengenai kemungkinan menteri yang akan diganti, Presiden Jokowi enggan memberikan jawaban dan malah melontarkan pertanyaan kembali kepada awak media tentang asal-usul isu tersebut. "Katanya siapa? Katanya siapa? Ya isu, enggak usah saya jawab, enggak usah saya jawab," ucap Presiden. (*)
