"Selain menurunkan emisi karbon dan berfungsi sebagai penahan ombak, mangrove juga dapat dimanfaatkan untuk pengembangan usaha kepiting yang berkelanjutan. Ini adalah langkah sejarah bagi Sulawesi Barat, yang sebelumnya tidak dikenal sebagai penghasil kepiting," tambahnya.
Kapolda Sulawesi Barat, Irjen Pol Adang Ginanjar, menyatakan bahwa hutan mangrove di area Pangkalan Polairud tidak hanya berfungsi untuk menahan ombak, tetapi juga dapat menjadi lokasi pengembangbiakan kepiting yang berpotensi menguntungkan masyarakat.
"Kami mengapresiasi inisiatif Pj Gubernur dengan melepas benih kepiting ini. Ini sangat baik untuk masyarakat Sulawesi Barat dan akan terus kami dukung," ujar Kapolda Adang, yang juga memerintahkan personel Polairud untuk menjaga area pengembangbiakan kepiting tersebut. (*)
