Kemiskinan Ekstrem Sulbar Maret 2024? Ini Penjelasan BPS dan Program Inovatif Pj Gubernur

  • Bagikan
Program Inovatif Pj Gubernur Sulbar Dapat Apresiasi untuk Tangani Kemiskinan Ekstrem
Program Inovatif Pj Gubernur Sulbar Dapat Apresiasi untuk Tangani Kemiskinan Ekstrem

Dalam menyusun program-program tersebut, Bahtiar lebih banyak mendengar masukan dari masyarakat, petani, nelayan, dan tokoh masyarakat Sulbar. Salah satu inovasi yang saat ini digalakkan oleh Pj Bahtiar adalah gerakan menanam hortikultura dan menebar ribuan kepiting bakau di hutan mangrove Mamuju, tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). "Untuk program sebelumnya, Pemprov melaksanakan apa yang sudah ada," ujar Bahtiar.

Bahtiar Baharuddin, yang pernah meraih penghargaan Kepala Daerah Peduli Lingkungan Berbasis Ketahanan Pangan, melihat bahwa pemberian bibit gratis dan penanaman bersama warga akan berdampak positif sebagai sumber pangan sehat dan pencegah longsor di daerah yang rawan bencana. "Pohon sukun merupakan sumber air bersih dan dapat menambah gizi serta pendapatan masyarakat," tandas Bahtiar.

Atas program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat ini, Pj Bahtiar mendapatkan apresiasi dari pimpinan DPRD Sulbar dan akademisi Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar). 

Wakil Ketua DPRD Sulbar, Abdul Rahim, menilai Bahtiar telah menemukan masalah utama yang dihadapi Sulbar dan menemukan solusinya, termasuk dalam mengatasi kemiskinan ekstrem. "Kebijakannya sudah tepat, menggerakkan birokrasi dan menunjukkan solusi atas permasalahan yang dihadapi," ujarnya.

Dosen Politik dan Kebijakan Publik Fisip Unsulbar, Farhanuddin, menambahkan bahwa program pertanian dan perkebunan seperti penanaman pisang Cavendish dan sukun sangat penting untuk dikawal karena berdampak langsung pada ekonomi masyarakat. 

"Program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, seperti pemberian bibit pisang Cavendish dan durian Musang King, serta penyebaran kepiting bakau yang akan dialokasikan dalam APBD 2025, merupakan langkah nyata dalam penanggulangan kemiskinan," kata Farhanuddin. (*)

  • Bagikan