SULBAR.FAJAR.COID, JAKARTA -- Kementerian Dalam Negeri melakukan evaluasi terhadap kinerja Penjabat (PJ) Gubernur, termasuk PJ Gubernur Sulawesi Barat, Bahtiar Baharuddin, pada Kamis, 5 September 2024, di hadapan Itjen Kemendagri.
Dalam tiga bulan terakhir, Bahtiar Baharuddin telah melaksanakan berbagai langkah pengendalian inflasi, termasuk mengintensifkan program "gerakan pangan murah" yang kini dilakukan empat kali dalam sepekan.
Bahtiar bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) juga rutin melakukan koordinasi untuk mengendalikan inflasi di daerah.
Selain itu, ia memfasilitasi pendistribusian bantuan pangan dari pemerintah pusat untuk masyarakat Sulawesi Barat.
"Dari bulan Juli inflasi 2,08 (y-on-y) turun hingga 1,59 persen (y-on-y)," ungkap Bahtiar.
Dalam upaya meningkatkan produksi pangan, PJ Bahtiar menggencarkan gerakan menanam berbagai komoditas, seperti sukun sebanyak 18.000 bibit dan pisang sebanyak 5.000 bibit.
Gerakan ini dilaksanakan secara kolaboratif bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), pemerintah kabupaten, dan masyarakat.
Bahtiar juga memastikan kelancaran proyek infrastruktur yang didanai APBN, seperti pekerjaan ruas jalan Salutambung-Urekang yang menjadi akses penting untuk mobilisasi hasil pertanian masyarakat.
Di bidang penanganan stunting, langkah optimalisasi dilakukan melalui Posyandu dengan dukungan Tim Penggerak PKK, BKKBN, TNI-Polri, dan berbagai instansi terkait.
Program ini mencakup pembinaan kader, pemberian makanan tambahan (PMT) yang bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD), CSR, serta Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Kesehatan Kabupaten dan Puskesmas.
Untuk meningkatkan kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Bahtiar juga melakukan evaluasi dengan harapan kinerja BUMD dapat lebih optimal pada tahun 2025.
Dalam hal pelayanan publik, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) melayani 990 perizinan di 14 sektor dan 76 layanan non-perizinan di 12 sektor.
Realisasi investasi Triwulan II 2024 mencapai Rp1,77 triliun, naik signifikan dibandingkan Triwulan II 2023 yang sebesar Rp859 miliar.