SULBAR.FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika, Prabu Revolusi, menilai media massa telah berhasil membingkai Indonesia sebagai negara yang menjunjung perdamaian dan persatuan dalam kunjungan Paus Fransiskus ke Jakarta.
Pemberitaan positif ini memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang toleran dan harmonis, meskipun memiliki keberagaman budaya dan agama.
“Kami melihat media telah berhasil menyampaikan pesan-pesan kunci dari kunjungan ini, yaitu perdamaian dan persatuan antarumat beragama. Ini menjadi momentum penting bagi bangsa Indonesia untuk kembali menunjukkan kepada dunia bahwa perbedaan bukanlah penghalang, melainkan kekayaan yang memperkuat bangsa,” kata Prabu di Jakarta, Jumat.
Pesan toleransi yang disampaikan selama kunjungan Paus Fransiskus tidak hanya bergema di media nasional, tetapi juga di kancah internasional dan ruang media sosial. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki rasa persaudaraan yang kuat, tidak terhalang oleh perbedaan.
Prabu juga menyoroti bahwa respons positif masyarakat mencerminkan salah satu pilar literasi digital, yaitu etika digital yang semakin membaik. Ruang percakapan di media sosial telah menjadi wadah harmonis di mana masyarakat menunjukkan rasa hormat dan persatuan, khususnya dalam menyambut kunjungan Paus Fransiskus.