SULBAR.FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa tujuh provinsi di Indonesia saat ini mengalami kekeringan ekstrem akibat tidak adanya hujan selama lebih dari dua bulan.
Laporan BMKG yang dirilis pada Rabu (18/9) menyebutkan bahwa 38 daerah di tujuh provinsi tersebut telah mengalami kekeringan ekstrem.
Di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), beberapa daerah seperti Kota Kupang (144 hari), Sumba Timur (141 hari), dan Sabu Raijua (128 hari) tercatat tidak menerima hujan selama lebih dari empat bulan. Selain itu, Kabupaten Kupang, Lembata, Timor Tengah Selatan, Sikka, Rote Ndao, Sumba Barat Daya, dan Ende juga mengalami kondisi serupa dengan durasi kekeringan bervariasi antara 69 hingga 116 hari.
Provinsi Jawa Timur juga terkena dampak kekeringan ekstrem, dengan daerah seperti Jember dan Kota Probolinggo yang tidak diguyur hujan selama 139 hari. Daerah lain yang terdampak adalah Pasuruan, Situbondo, Banyuwangi, Blitar, Mojokerto, Tulungagung, Bangkalan, dan Malang, dengan durasi kekeringan berkisar antara 108 hingga 139 hari.
Di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Bima mencatat 137 hari tanpa hujan, sedangkan Lombok Timur mengalami kekeringan selama 94 hari.
Sulawesi Selatan juga dilanda kekeringan, dengan Barru, Pangkep, Takalar, dan Makassar tercatat tidak mendapatkan hujan selama 68 hari.