"Ketersediaan pangan dan pasar komoditi perlu diwujudkan di Mamasa untuk mencegah terjadinya inflasi yang menjadi penghambat pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," tambah Bahtiar.
Lebih lanjut, Bahtiar menekankan pentingnya ketersediaan stok pangan di Sulbar, mengingat provinsi ini berperan sebagai penyangga kebutuhan pasar bagi Ibu Kota Negara (IKN) yang berada di Kalimantan.
Sulbar saat ini mencatat angka inflasi sebesar 1,59 persen, yang menurut Bahtiar, meskipun telah mendapat apresiasi dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian karena keberhasilannya menekan inflasi, tetap menjadi tantangan yang perlu diatasi.
Sebagai langkah pengendalian inflasi, Pemprov Sulbar telah rutin menggelar operasi pasar murah sebanyak empat kali dalam sepekan di berbagai kabupaten di Sulbar. Selain itu, berbagai program pengembangan komoditi unggulan juga tengah dijalankan guna memperkuat ekonomi masyarakat. (*)