Senada dengan itu, Kajati Sulbar, Andi Darmawangsa, bersama perwakilan BIN Daerah Sulbar, juga menyatakan kesiapan mereka untuk berdialog secara terbuka dengan mahasiswa. "Alangkah baiknya jika kita duduk bersama, dalam suasana yang tenang dan penuh kebersamaan," tambah Andi.
Akademisi Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar), Farhanuddin, memuji langkah Pj. Gubernur dalam merespon aspirasi pemuda. Ia menilai dialog tersebut sejalan dengan tradisi "Sirumung Karaya" di Mandar, yang mengedepankan dialog untuk menemukan solusi bersama. "Tradisi ini menghasilkan 'Assamaturuang' yang melahirkan 'Assamalewuang' atau kesepakatan dalam kebersamaan," jelas Farhanuddin, yang juga menjabat sebagai Ketua Pusat Studi Pemilu dan Politik Lokal (PUSMIPOL) Unsulbar.
Ia juga menyarankan agar dialog semacam ini diadakan secara berkala di lima kabupaten lainnya di Sulbar untuk memastikan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
"Partisipasi mahasiswa, pemuda, dan masyarakat umum sangat penting dalam memastikan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan," tambahnya.(*)
