Lebih lanjut, Raeni menjelaskan bahwa sirkulasi siklonik terpantau di Samudera Pasifik timur laut Indonesia.
Hal ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin yang memanjang dari Samudera Pasifik timur Filipina hingga kawasan konvergensi seperti Aceh–Selat Malaka, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
“Kondisi tersebut berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan di sepanjang jalur konvergensi,” ujarnya, dikutip dari ANTARA.
Angin permukaan di wilayah Indonesia umumnya bertiup dari arah tenggara dengan kecepatan 10-40 kilometer per jam. BMKG juga mengingatkan warga di Sumatera Utara untuk mewaspadai potensi banjir rob yang diperkirakan terjadi pada 18 Oktober 2024. (*)