Berbagai intervensi telah dilakukan, seperti fogging dan pemberian bubuk abate pada tanggal 26 September, 30 September, dan 5 Oktober. Selain itu, dilakukan pertemuan di kantor desa pada 30 September 2024, dihadiri oleh kepala desa, kepala dusun, kader, Babinkamtibmas, dan masyarakat, untuk mensosialisasikan bahaya DBD.
"Berdasarkan hasil evaluasi, kegiatan intervensi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) belum maksimal, sehingga dilakukan pertemuan kedua di kantor desa pada 9 Oktober 2024, dihadiri oleh kepala desa, perwakilan camat, tokoh agama, kepala dusun, dan masyarakat Desa Ambopadang," jelas Kadinkes.
Hingga 17 Oktober 2024, tercatat kondisi perawatan pasien DBD di Pustu, Puskesmas, dan rujukan ke RSUD: rawat inap pustu sebanyak 19 orang, rawat inap Puskesmas Tutar 2 orang, rawat inap Puskesmas Batupanga 1 orang, dan satu orang dalam persiapan rujuk ke RS Wono (bumil), serta 72 orang dinyatakan sembuh.
Untuk intervensi jangka pendek, pelayanan perawatan di Pustu akan dibangunkan tenda darurat, berkoordinasi dengan BNPB, dan Puskesmas terdekat, yaitu Puskesmas Batupanga.
Pelaksanaan fogging fokus direncanakan pada 19 Oktober 2024, serta advokasi dan pendampingan untuk menggerakkan masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk secara rutin. Selain itu, satu unit mesin fogging beserta insektisidanya akan diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar melalui Dinas Kesehatan setempat. (*)