SULBAR.FAJAR.CO.ID, MAMUJU — Pemerintah Kabupaten Mamuju di bawah kepemimpinan Bupati Sutinah Suhardi terus menunjukkan komitmennya dalam memperluas akses kesehatan bagi masyarakat. Upaya ini diwujudkan melalui program BPJS Kesehatan gratis yang telah mencakup 98 persen warga Mamuju, serta pelaksanaan program “Satu Desa, Satu Ambulans” sejak tahun 2022. Alokasi anggaran untuk layanan BPJS Kesehatan tercatat mencapai rata-rata Rp60 miliar dari APBD setiap tahunnya.
Program "Satu Desa, Satu Ambulans" bertujuan menyediakan ambulans di setiap desa di Mamuju, dilengkapi dengan peralatan medis dasar untuk penanganan darurat. Dengan adanya ambulans ini, warga bahkan di pelosok dapat lebih cepat mendapatkan layanan kesehatan saat dibutuhkan.
Masyarakat pun menyambut baik program ini. Mereka mengaku merasakan manfaat besar, khususnya dalam menghadapi situasi darurat seperti kecelakaan atau kondisi medis kritis lainnya. Warga menilai kehadiran ambulans di setiap desa membantu mempercepat waktu tanggap darurat, yang sering kali menjadi faktor penting dalam keselamatan pasien.
Menurut data Kementerian Kesehatan, kunjungan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) di Indonesia terus meningkat, dengan lebih dari 4 juta kunjungan setiap tahunnya, menjadikan Indonesia salah satu negara dengan tingkat kunjungan IGD tertinggi di ASEAN. Di Mamuju sendiri, jumlah rujukan ke rumah sakit pada tahun 2024 mencapai 19.642 kasus, yang menegaskan tingginya kebutuhan akan akses kesehatan yang cepat.