Katanya, masa depan tidak dibuat di masa depan itu juga. Tetapi menatap masa depan harus desain sejak saat ini, sehingga jangan salah memilih pemimpin.
"Kalau desainnya bagus, masa depan akan bagus. Dengan bonus demografi harus di desain dengan bagus. Olehnya itu anak muda harus melek politik. Karena dengan proses politik yang baik, bisa memperbaiki Indonesia dan daerah kita. Kalau kita salah memilih pemimpin, maka masa depan kita tidak akan baik-baik saja," jelas Suhardi Duka.
Dia menyampaikan, jika pemimpin kebijakannya menyebabkan terjadinya lonjakan stunting dan gizi buruk, maka yang terjadi di masa depan bukan bonus demografi yang di dapati, tetapi kecelakaan demografi.
"Generasi penerus kita harus punya pengetahuan yang bagus, pemahaman terhadap teknologi dan kondisi sosial serta memahami tentang masalah kehidupan. Dengan demikian bonus demografi akan kita rasakan dengan baik," sebutnya.
Olehnya itu, Anggota DPR RI periode 2019-2024 itu menyampaikan bahwa dirinya bersama Jenderal (purn) Salim S. Mengga jika diberikan amanah oleh rakyat akan mendesain Sulbar yang maju, sejahtera dan selamat tinggal kemiskinan.
"Produk pertanian akan kita tingkatkan. Saya akan berikan 1000 beasiswa kepada anak-anak berprestasi dan 1000 UMKM dan sistem perdagangan digitalisasi. Dengan demikian anak muda bisa menjadi perantara perdagangan melalui proses digitalisasi. Mari sama memilih Bupati dan Gubernur yang bisa membawa daerah kita lebih baik," pungkasnya. (*/adv)