"Kami sangat mendukung program makan siang gratis ini, termasuk penanaman karena ini sangat penting di area pondok. Sebab menghijaukan termasuk menjaga kelestarian alam," ungkapnya.
Sedangkan, Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin menuturkan pesantren ini memiliki potensi yang luar biasa, apalagi dikelola secara swadaya.
"Makanya perlu dukungan pemerintah daerah maupun masyarakat itu sendiri, karena ini betul-betul swadaya tidak mungkin bisa dikelola sendiri, makanya perlu pendapatan rutin seperti jasa usaha yang sah,"ucap Bahtiar.
Selain itu, luasnya sekitar 4 hektare, makanya dilakukan penanaman sebagai dukungan swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah pusat.
"Jadi hanya butuh tiga tahun kita bisa bisa mencapai ketahanan pangan dengan mengurangi ketergantungan beras, makanya ada kita tanam pohon sukun, pisang dan buah-buahan," paparnya.
Begitupun, dilaksanakan makan bergizi seimbang secara gratis, karena tahun depan akan dimulai secara serentak seluruh Indonesia.
"Mereka semua ini akan menjadi bagian Indonesia emas, sebenarnya kita sudah mencapai itu karena 60 persen angkatan kerjanya Sulbar, masalahnya apa yang dilakukan di Sulbar dengan 1,5 juta penduduk tapi belum ada industri disini. Makanya seluruh APBD harus mendukung produksi masyarakat di pertanian, perikanan, hingga perkebunan," tandasnya.(rls)