"Jadi tidak sebatas pada alam, tapi juga ada budaya, karena memang kalau di Desa Wisata itu, bisa saja sekedar alam atau hanya budaya, ataupun kombinasi keduanya. Itu yang ingin kita cari saat ini," ujar Imelda Adhi Yanty.
Ia pun membeberkan, pihaknya ingin menerapkan A5 dalam pengembangan daya tarik di Desa Wisata, yakni atraksi, aminitas, aksesibilitas, aktivitas dab akomodasi. Dengan lima penunjang itu, dirinya optimis, destinasi wisata di seluruh wilayah Sulbar akan mengalami perkembangan yang pesat.
"Berkembangnya sebuah destinasi itu, harus banyak dukungan dari masyarakat, media, pemerintah, akademisi, serta pihak swasta, karena investasi itu sangat dibutuhkan dalam kepariwisataan. Jadi hari ini kita laksanakan ini agar peserta sebanyak 130 orang ini mau ikut serta dalam pengembangan kepariwisataan," pungkasnya.
Sulbar memiliki potensi alam yang cantik, laut, gunung, air terjun, sungai, budaya unik yang tidak dimiliki oleh daerah lain, etnik atau suku bangsa manapun. Potensi itu jika tidak dikelola dengan baik dalam kepariwisataan demi meningkatkan kunjungan wisata, akan sia-sia.
"Jadi kalau kita memulai dari sekarang, kita memang harus punya alur, ada maestronnya, mulai dengan kita mengidentifikasi potensi, lalu kemudian kita merencanakan, lalu dilaksanakan, melalui itu kita susupi ini masyarakat supaya tumbuh kesadarannya, kita perbaiki fisiknya, promosinya, ekonomi kreatifnya, lalu kemudian monev," tutur Imelda Adhi Yanty. (*)