Syamsul bercerita, ide nazar ini muncul saat ia bersama pendukung lain berdoa untuk kemenangan SDK-JSM.
Ia juga berencana melanjutkan nazar dengan berpuasa satu hari dan mengunjungi kediaman Salim S. Mengga.
Selama perjalanan, mereka hanya dua kali berhenti makan di rumah warga dan tidur di bale-bale di pinggir jalan.
"Mungkin ini rezeki untuk Pak Suhardi Duka dan Pak Salim Mengga. Kami ingin mencatat sejarah untuk kemenangan SDK-JSM," ungkap Syamsul.
Suhardi Duka mengapresiasi langkah tersebut sebagai bentuk dukungan yang luar biasa.
"Ini adalah kemenangan kita bersama, dan berkat doa semua pihak, kami bisa menang. Terima kasih atas usaha yang luar biasa ini," ujarnya dengan penuh rasa syukur.
Acara ditutup dengan makan malam bersama sebelum para pejalan kaki diantar untuk beristirahat. (*/adv)