"Meskipun ekspornya di daerah lain, tapi sumbernya ada di Sulbar. Sehingga kita memberikan perhatian khusus untuk perbaikan kualitas kedepan," ucap Teguh.
Sebab, lanjutnya tantangan pasar global adalah kemajuan mutu dari hilir ke hilir, bukan dari produk akhir tetapi mulai awal proses produksi.
"Kedepan kita akan memberikan Coaching clinic, kemudian peningkatan peran masyarakat dalam perbaikan mutu serta kesehatan, dengan demikian keberlanjutan usahanya bisa terjamin dan bisa ditingkatkan," bebernya.
Sementara, Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin menyampaikan ini inisiatif yang bagus dilakukan, kegiatan didukung Balai Karantina yang ada di Sulbar.
"Kita berterimakasih atas dukungannya, karena Badan Karantina ini sangat penting apalagi kedepan akan ada clinic karantina. Dimana membantu warga yang mau ekspor produk usahanya," ujarnya.
Seperti pisang kripik, ikan, kopi, hingga coklat diajari caranya bisa masuk dunia ekspor. Makanya Sulbar Expo ini ajang mempertemukan para pelaku usaha di Sulbar.
"Kegiatan ini harus terus kita lakukan secara rutin. Seperti tanggal 13 Desember akan kita pameran batu ngalo di taman Pemprov Sulbar. Jadi mengangkat satu komoditi karena dulu sangat rame dan banyak diminati Jepang, China dan negara luar lainnya," tandasnya.(*)