Para petani yang terlibat dalam program ini menyambut gembira hasil yang telah dicapai. Ilham, seorang petani dari Desa Beru Beru, Kecamatan Kalukku, menyatakan kegembiraannya karena sebentar lagi ia akan memasuki masa panen. "Saya senang karena sudah mau panen pisang Cavendish. Insya Allah akan berhasil. Hasilnya akan dibeli langsung oleh perusahaan di kebun kami, jadi tak ada lagi keraguan," kata Ilham.
Feroz, petani asal Bonehau, juga merasa bersyukur karena akan memasuki musim panen pertamanya. "Terima kasih kepada Pak Pj Gubernur Bahtiar yang telah mendorong kami menanam pisang jenis ekspor ini," ujar Feroz.
Muhraini, petani asal Tasokko, juga merasa gembira karena ia dan petani lainnya akan memanen pisang Cavendish perdana pada bulan Maret 2025. "Alhamdulillah, akhirnya kami akan panen. Ini adalah kenangan dari Pak Pj Bahtiar yang memperkenalkan pisang Cavendish kepada kami," ungkap Muhraini.
Rencana Ekspansi dan Penanaman Lebih Luas
Tidak hanya di empat lokasi yang sudah siap panen, program ini akan semakin meluas. Di Kabupaten Pasangkayu, petani telah menanam pisang Cavendish di atas lahan 200 hektar. Hj. Sukawati juga menjelaskan, sebagian petani menjalankan program ini secara mandiri, sementara yang lain mendapatkan bantuan pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Sulselbar. (*)