SULBAR.FAJAR.CO.ID, MAMUJU– Pengentasan kemiskinan ekstrem menjadi salah satu fokus utama Pemerintahan Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga (SDK-JSM) di Sulawesi Barat . Dalam upaya mewujudkan hal tersebut, Gubernur Suhardi Duka mengajak mahasiswa untuk berperan aktif dalam kolaborasi mengatasi persoalan kemiskinan ekstrem di daerah ini.
Ajakan ini disampaikan Gubernur Suhardi Duka dalam acara Sandeq Ramadhan Fest yang digelar di Anjungan Pantai Manakarra, Mamuju, pada Selasa , 11 Maret 2025.
Gubernur SDK menekankan pentingnya peran generasi muda, khususnya mahasiswa, dalam memastikan program-program pengentasan kemiskinan berjalan efektif dan tepat sasaran.
“Di Sulbar, sekitar 20 ribu warga atau 1,7 persen dari total penduduk masih masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem. Target kami, setiap tahun angka ini bisa turun satu persen,” ujar Suhardi Duka, yang juga mantan Bupati Mamuju periode 2005-2015.
Untuk mencapai target tersebut, Pemerintah Provinsi Sulbar telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp50 miliar pada APBD 2025. Anggaran ini dibagi menjadi dua bentuk: Rp20 miliar dalam bentuk bantuan tunai dan Rp30 miliar untuk pemberian bibit pertanian. Bantuan tunai akan disalurkan kepada 10 ribu warga miskin ekstrem terbesar di setiap kabupaten, sementara 10 ribu warga lainnya akan diintervensi oleh pemerintah kabupaten masing-masing.
Gubernur Suhardi mengajak mahasiswa untuk terlibat aktif dalam memastikan bahwa bantuan tersebut benar-benar sampai kepada yang membutuhkan. “Saya ingin bantuan dari mahasiswa. Mari kita sama-sama memastikan alokasi anggaran ini betul-betul tepat sasaran, baik dalam bentuk tunai maupun pemberdayaan UMKM,” ujarnya.