“Karena jangan sampai saya buatkan anda RKA. Pada saat saya evaluasi RKA yang anda bikin, ternyata tidak sesuai dengan keinginan saya, saya bikinkan anda RKA, Bisa saya bikin, jadi jangan,” tegasnya.
Gubernur memberi contoh RKA yang tidak disukainya, yakni yang terlalu banyak mengalokasikan dana untuk perjalanan dinas, honor, atau pengadaan kertas, tapi minim dampak ke masyarakat.
“Perjalanan dinasnya 30 persen, honornya 30 persen pengadaan kertasnya 20 persen sampai ke masyarakat sisa 10 persen, pasti berubah dan kubikinkan RKA yang lebih baik Begitu pak ya,” tegas Suhardi Duka.