Penutupan STQH ke-XI, Wagub Salim S Mengga Dorong Lahirnya Generasi Qurani Berprestasi

  • Bagikan

Menurutnya, Sulbar adalah gudang para ulama. Di masa lalu, Sulbar adalah salah satu pusat pengembangan Agama Islam. Banyak guru, para ulama, baik yang berasal dari Timur Tengah, maupun dari Gujarat.

"Jejak langkah mereka masih kita bisa temukan di Makassar. Dulu, salah seorang penyebar Islam di Mamuju itu sekarang cucunya ada di Jalan Somba Opu, itu berasal dari Mamuju, mereka dari Gujarat. Di samping sebagian besar itu berasal dari Timur Tengah," ujarnya.

Bahkan, ulama-ulama senior dari Sulbar dikenal sampai ke Pulau Jawa. "Saya pernah ketemu dengan KH Maimun Zubair, beliau tanya saya, pak Salim, Mandar itu dimana? Saya bilang di pesisir Sulawesi Selatan. Dia tanya lagi, kenal dengab Kiai Saleh? Saya bilang kenal pak Kiai. Dia bilang beliau itu dulu pernah mengajar saya waktu di Mekah, saya titip salam pada beliau. Saya hanya jawab, beliau sudah meninggal pak Kiai," beber Salim S Mengga.

Lanjut Salim S Mengga bercerita, dulu orang Sulbar kalau belajar mengaji, bukan ke Jawa, tetapi langsung ke Mekah. Itu sebabnya dalam sejarah, ada orang Sulbar yang pernah jadi Imam di Masdjidil Haram.

"Ini merupakan kebanggaan kita bersama. Karena itu anak-anakku sekalian, peserta STQH, teruslah tempah diri dengan baik agar Sulbar menghasilkan pembaca-pembaca Alqur'an yang unggul, penghafal Hadist dan Alqur'an, serta menghasilkan kelak ulama-ulama yang akan kita andalkan membangun daerah ini," pungkasnya.

Ia pun berharap, dengan prestasi yang sudah dicapai saat ini, Sulbar akan mampu mengambangkan diri ke depan, melahirkan generasi muda yang lebih baik. "Semoga apa yang saya sampaikan ini bisa jadi bekal kita semua. Kita bangun Sulbar dengan sebaik-baiknya," harap Salim S Mengga.

Salim S Mengga berpesan, menghafal Alqur'an dan Hadist belum cukup jika tidam menerapkan nilai-nilai yang terkandung didalamnya.

"Menghafal Alqur'an, menghafal Hadist saja belum cukup. Karena yang terpenting di dalam agama, bagaimana menerapkan nilai-nilai Alqur'an dalan kehidupan kita. Itu yang paling penting buat kita dan itu kunci untuk membangun bangsa ini," tuturnya. (Rls)

  • Bagikan