"Gedung baru ok, semangat baru ok, dan prestasi baru juga akan mengiringi nya," pungkasnya.
Di tempat yang sama, Dirjen GTK PG, Nunuk Suryani, dia berharap gedung yang baru saja diresmikan tidakchanya sekedar menjadi bangunan yang mewah akan tetapi dapat mewujudkan salah satu asta cita Presiden Prabowo yang ke empat yakni sumber daya manusia (SDM) yang unggul menuju Indonesia emas tahun 2045.
Katanya SDM unggul tidak akan tercapai dan program yang mereka gagas tidak akan maksimal jika pada ujung tombak dalam hal ini adalah para guru tidak berkompeten atau tidak berkualitas. Olehnya pihaknya akan berkontribusi sebagai mungkin agar SDM guru di Sulbar dapat meningkat.
Dihadapan Gubernur di menyampaikan bahwa telah banyak program yang dilakukan untuk Sulbar. Salah satunya dengan mendata guru-guru yang jenjang pendidikannay belum S1/D4. Saat ini pihaknya sedang melakukan proses untuk memberikan bantuan beasiswa untuk penuntasan S1/D4.
"Sehingga harapannya tahun ini, guru-guru yang masih belum S1/D4 bisa menyelesaikan atau terdaftar dalam program itu kemudian di tahun berikutnya dia bisa mengikuti pendidikan profesi guru dan pada akhirnya guru tersebut sejahtera," ungkapnya.
Karena mereka menilai, jika ingin menuntut kompetensi para guru maka yang paling utama harus perhatikan adalah kesejahteraannya. Jika para guru sejahtera maka merakcdapat menuntut guru kompetensi guru tersebut.
"Dan ini menjadi pekerjaan besar kami untuk kesejahteraan guru tersebut. Karena memang negara belum mampu memberikan kesejahteraan bagi semua guru tapi upaya itu terus kami lakukan misalnya dengan penuntasan pendidikan profesi guru," katanya.
Saat ini masih ada sebanyak 800 ribu guru di Indonesia termasuk Sulbar yang belum memiliki sertifikasi pendidik. Olehnya melalui kantor GTK Provinsi Sulbar, ia meminta agar memverifikasi guru-guru tersebut, mendorong dan mengajak mereka yang belum bersertifikasi pendidik untuk ikut pelatihan atau pendidikan profesi guru sehingga mereka akhirnya juga bisa menikmati kesejahteraannya.
Selain itu, Dirjen GTK PG telah menyediakan mata pelajaran coding (pemrograman komputer) dan dan Kecerdasan Artifisial (KA). Karena hal ini juga menjadi perhatian Presiden Prabowo terhadap digitalisasi pendidikan dan literasi digital buat siswa.
Juga karena pak presiden itu sangat memberikan perhatian terhadap digitalisasi pendidikan, literasi digital buat siswa, maka kami juga menyediakan mata pelajaran pilihan yaitu mata pelajaran coding dan Kecerdasan Artifisial (KA).
"Di Sulbar ini ada sekolah-sekolah yang dulu sekolah penggerak menjadi prioritas kami untuk bisa menyediakan mata pelajaran Coding dan KA.
Saya juga minta tolong ke kepala Balai GTK dan BPMP untuk terus mengidentifikasi dan mendorong sekolah-sekolah di Sulbar untuk ikut dalam program pelatihan guru untuk coding dan KA," paparnya.
Sehingga dengan begitu, jika program tersebut dapat berjalan maksimal, maka kualitas pendidikan Sulbar yang saat ini masih rendah dapat merangkak naik.
"Saya berharap apa yang kita intervensi disini melalui kantor GTK itu bisa memberi fasilitasi kepada guru-guru disini untuk bisa tumbuh dan melompat membawa SDM guru disini menjadi kompeten. Dengan SDM yang kompeten maka anak-anak didik menjadi lebih kompeten," pungkasnya. (Rls)