"Renja bukan sekadar formalitas dokumen, tapi merupakan strategi konkret untuk menjawab tantangan pengelolaan keuangan daerah ke depan. Kita harus pastikan setiap program memiliki dampak nyata dan relevan dengan kebutuhan fiskal dan pelayanan publik,” tegas Masriadi.
Asistensi ini juga menjadi ruang evaluatif untuk mengintegrasikan target-target indikator kinerja, menyelaraskan dengan RPJMD, serta memperkuat koordinasi antarbidang di lingkungan BPKPD.
Fokus utama rencana kerja BPKPD ke depan di antaranya adalah penguatan sistem informasi keuangan daerah, peningkatan PAD melalui inovasi layanan, serta efisiensi belanja dan akuntabilitas pengelolaan aset.
Kegiatan berlangsung interaktif dengan paparan dan masukan dari tiap kepala bidang, yang mencerminkan komitmen bersama untuk menghadirkan perencanaan yang matang, terukur, dan mendukung visi pembangunan Sulbar yang maju, transparan, dan berkelanjutan. (Rls)